SEKOLAH DI SUKACITA
Sukacita, sebuah daerah di pinggiran suatu kota, Cinta Damai. Sukacita daerah yang subur, hijau makmur, dengan penduduk yang ramah dan banyak yang berpendidikan tinggi. Di ujung batas daerah Sukacita dengan sukamaju berdiri sebuah sekolah yang sangat bagus, megah, SMK ( Sekolah Menengah Khusus ). Siswa di SMK itu sangat rajin, disiplin, selalu terlihat rapi dalam berpakaian yang dilengkapi dengan dasi menambah aksi penampilan siswa di SMK sukacita
Pagi – pagi para siswa sudah berdatangan, terutama siswa baru. Terlihat keceriaan mereka diselingi derai tawa, entah apa yang mereka bicarakan. Sepintas terdengar ada yang membicarakan tentang makanan favorit, rujak manis yang menggoda iman. Ada pula yang berceloteh pengalamannya mengikuti lomba tahun lalu dan persiapannya mengikuti lomba agustusan tahun ini. Cerianya mereka, seakan tiada beban.
Di pintu gerbang sekolah nampak siswa tergopoh-gopoh berjalan, “terlambat aku”, begitu Dia bergumam. “Assalamu’alaikum’, sebuah suara terdengar menyapa siswa yang terlambat tersebut. “Wa’alaikumussalam”, jawabnya dengan menunduk malu. “kenapa terlambat”, guru piket menanyakannya dengan suara lembut. Tanpa menjawab siswa itu hanya semakin menunduk hingga guru itu pun mengikuti arah tatapan si siswa hingga berakhir di ujung kaki siswa tersebut. Dengan tetap tersenyum guru itupun paham kenapa siswa itu terlambat. “Kamu terlambat karena sepatu ya Nak”, begitu guru itu bertanya. “iya Bu saya benci dengan kaki saya, setiap mau memakai sepatu saya harus memakai seribu kaos kaki dan seribu sepatu, tuhan tak adail dengan saya Bu”. Bu guru membimbing siswa itu memasuki halaman sekolah sambil dengan bijak mengatakan, “Tuhan Maha Adil atas semuanya, juga dengan seribu kakimu, banyak teman-temanmu yang memuji keindahan kakimu juga kesabaranmu merawat kaki-kakimu. Semoga kesabaran itu tetap ada padamu dan kamu akan mendapatkan banyak manfaat dari seribu kakimu”. Ada syukur menyelinap halus, lembut di dada si cantik kaki seribu. Alhamdulillah, terima kasih telah engkau pertemukan hamba dengan makhluk-makhlukmu yang baik hati. “Ibu guru bangga melihat semangatmu, ayo silakan ke kelasmu pelajaran sudah hampir dimulai”. “iya Ibu, terima kasih atas semuanya,” si kaki seribu memohon ijin masuk kelas. Dengan Langkah mantap kaki seribu menyusuri koridor sekolah menuju kelasnya.
#Tantangan Menulis Hari Ke 12
#Tetap semangat berbalut syukur.
#Salam damai
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap,,, ditunggu kelanjutannya kalau msih ada... salam literasi
terima kasih. ceritanya tamat Bun. Salam
Keren
terima kasih
keren
keren
keren